Sabtu siang petugas kepolisian bersenjata lengkap berjaga-jaga di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Utara. Pengamanan ketat itu terkait adanya teror bom yang diterima oleh pihak KPU jelang penghitungan hasil Pemilihan Gubernur Sumut
Seperti diungkapkan Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution kepada wartawan, Sabtu 9 maret 2013. Dia menyatakan pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB menerima dua SMS dari satu nomor yang sama tentang ancaman bom yang akan dilakukan di beberapa tempat, salah satunya adalah kantor KPU di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.
"Ngeri. Teror seperti ini ancaman bagi kami yang akan memulai penghitungan suara hasil pemilukada," ujarnya saat menggelar konferensi pers terkait teror tersebut hari ini.
Dalam pesan yang diterimanya, peneror menyatakan diri sebagai 'Pasukan Bersenjata' yang dilengkapi senjata dan bahan peledak. Hal ini kemungkinan besar terkait hasil pemilu, pasalnya dalam isi SMS juga, peneror menyatakan akan mengambil sikap jika siapapun yang terpilih jadi gubernur hanya mementingkan partainya dan memperkaya diri sendiri.
Dengan adanya ancaman itu, personel kepolisian bersenjata lengkap pun langsung berjaga-jaga dan menyisir semua sudut kantor. Namun hingga saat ini masih belum ditemukan benda-benda yang mencurigakan.
Post a Comment